Wednesday, December 13, 2017

KUMPULAN JUDUL PTK JENJANG SMA

1 comments

  1. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN  PENDEKATAN PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) PADA MATERI PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL DI KELAS X SMA NEGERI 2 SAMADUA 
  2. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION ( GI )  BERBASIS  KONTEKSTUAL  UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI PERSAMAAN KUADRAT DI KELAS X-MIA  SMA NEGERI 2 SAMADUA   
  3. UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI  STRUKTUR  DAN FUNGSI  ALAT-ALAT EKSKRESI MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DI KELAS XI IPA-1 SMA NEGERI 1 KLUET UTARA  
  4. IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN AKTIF INDEKS CARD  MATCH  (ICM)   UNTUK  MENINGKATKAN  PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI TENTANG VIRUS BAGI SISWA KELAS X MIA-1 SMA NEGERI 1 KLUET UTARA   
  5. PENERAPAN   MODEL   PEMBELAJARAN   KOOPERATIF   GROUP INVESTIGATION (GI) BERORIENTASI  KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA MATERI  METABOLISME DI KELAS XII IPA-2 SMA NEGERI 1 KLUET UTARA   
  6. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI  KONSEP MOL DI KELAS X-1 SMA NEGERI 2 KLUET UTARA 
  7. IMPLEMENTASI  MODEL  PEMBELAJARAN  KOOPERATIF  TIPE PROBLEM POSSING DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI BENTUK MOLEKUL DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 KLUET UTARA 
  8. UPAYA  MENINGKATKAN  HASIL  BELAJAR  SISWA  KELAS  XII PELAJARAN KIMIA MATERI SENYAWA ORGANIK MELALUI PENERAPAN   MODEL   PEMBELAJARAN   KOOPERATIFE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS KONTEKSTUAL PADA SMA INSAN MADANI MEUKEK  
Read more...

Tuesday, October 3, 2017

Kandungan Gizi Pada Tempe Kacang Kedelai (Glicine Max)

0 comments
              Komposisi gizi tempe baik kadar protein, lemak, dan karbohidratnya tidak banyak berubah dibandingkan dengan kedelai. Namun, karena adanya enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kapang tempe, maka protein, lemak, dan karbohidrat pada tempe menjadi lebih mudah dicerna di dalam tubuh dibandingkan yang terdapat dalam kedelai. Oleh karena itu, tempe sangat baik untuk diberikan kepada segala kelompok umur (dari bayi hingga lansia), sehingga bisa disebut sebagai makanan semua umur.
              Dibandingkan dengan kedelai, terjadi beberapa hal yang menguntungkan pada tempe. Secara kimiawi hal ini bisa dilihat dari meningkatnya kadar padatan terlarut, nitrogen terlarut, asam amino bebas, asam lemak bebas, nilai cerna, nilai efisiensi protein, serta skor proteinnya.
Tabel 1.1. Kandungan Gizi antara Kedelai dan Tempe (100 g)
Kandungan gizi
Kedelai
Tempe
Protein
46,2
46,5
Lemak
19,1
19,7
Karbohidrat
28,2
30,2
Kalsium (mg)
254
347
Besi (mg)
11
9
Fosfor (mg)
781
724
Vitamin B1
0,48
0,28
Vitamin B12
0,2
3,9
Serat
3,7
7,2
Abu
6,1
3,6
                            

                  a.     Karbohidrat

              Selama proses pembuatan tempe terjadi penurunan kadar karbohidrat penyebab flatulensi, yaitu stakiosa dan rafinosa. Sehingga daya cerna tempe meningkat dan bebas dari masalah flatulensi. Fermentsi kedelai menjadi tempe juga akan meningkatkan kandungan fosfor. Hal ini disebabkan hasil kerja enzim fitase yang diproduksi kapang tempe, yang mampu menghidrolisa asam fitat menjadi inositol dan fosfat yang bebas.
              Selama fermentasi kedelai menjadi tempe, perubahan utama yang terjadi pada karbohidrat adalah kehilangan heksosa secara cepat dan pemecahan stakhiosa secara lambat ( shallenberger et al, 1971 ).

                 b.     Asam Lemak

              Lemak yang terkandung dalam tempe tidak mengandung kolesterol. Disamping itu, lemak dalam tempe juga tahan terhadap ketengikan, yang disebabkan oleh produksi antioksidan alami oleh kapang tempe. Antioksidan tersebut telah diidentifikasi dan dikenal dengan nama genestein, daidzein dan 6.7.4'-trihidroksiisoflavon. ( Santoso, 2005 )

              Selama proses fermentasi tempe, adanya peningkatan derajat ketidakjenuhan terhadap lemak. Dalam proses itu asam palmitat dan asam linoleat sedikit mengalami penurunan, sedangkan kenaikan terjadi pada asam oleat dan linolenat (asam linolenat tidak terdapat pada kedelai). Asam lemak tidak jenuh mempunyai efek penurunan terhadap kandungan kolesterol serum, sehingga dapat menetralkan efek negatif sterol di dalam tubuh.

                  c.     Vitamin

              Vitamin yang terdapat pada tempe yaitu bagian vitamin yang  larut dalam air adalah vitamin B kompleks dan bagian vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E, dan K. Tempe merupakan sumber vitamin B yang sangat potensial. Jenis vitamin yang terkandung dalam tempe antara lain vitamin B1 ( tiamin ), B2 ( riboflavin ), asam pantotenat, asam nikotinat ( niasin ), vitamin B6 ( piridoksin ), dan B1 ( sianokobalamin ).

               Pada tempe adanya vitamin B12, vitamin B12 aktivitasnya meningkat sampai 33 kali selama fermentasi dari kedelai, riboflavin naik sekitar 8-47 kali, piridoksin 4-14 kali, niasin 2-5 kali, biotin 2-3 kali, asam folat 4-5 kali, dan asam pantotenat 2 kali lipat. Vitamin ini tidak diproduksi oleh kapang tempe, tetapi oleh bakteri kontaminan seperti Klebsiella pneumoniae dan Citrobacter freundii.

                 d.     Mineral

              Tempe mengandung mineral makro dan mikro dalam jumlah yang cukup. Jumlah mineral besi, tembaga, dan zink berturut-turut adalah 9,39; 2,87; dan 8,05 mg setiap 100 g tempe. Kapang tempe dapat menghasilkan enzim fitase yang akan menguraikan asam fitat (yang mengikat beberapa mineral) menjadi fosfor dan inositol. Dengan terurainya asam fitat, mineral-mineral tertentu (seperti besi, kalsium, magnesium, dan zink) menjadi lebih tersedia untuk dimanfaatkan tubuh.

 

Daftar Pustaka
Deddy Muchtadi. 2010. Kedelai komponen Bioaktif untuk Kesehatan. Bogor:   Anggota Ikatan Penerbit Indonesia.
Ernawati. 2006. Perbaikan Kinerja Reproduksi Akibat Pemberian Isoflavon Dari Tanaman Kedelai. Jakarta, FMIPA Universitas Indonesia.
Koswara sutrisno. 1992. Teknologi Pengolahan Kedelai.  : Jakarta : Pustaka sinar.
Santoso.    Trevor Robinson. 1993. Kandungan Senyawa Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung:ITB.
Read more...

Monday, September 25, 2017

Perubahan Materi

0 comments

Perubahan yang terjadi pada materi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia.
a. Perubahan Fisika
   Perubahan fisika yaitu perubahan yang tidak menghasilkan zat baru. Perubahan ini hanya melibatkan perubahan bentuk atau wujud materi sehingga perubahan ini dapat dikembalikan kekeadaan semula. Contoh: (1) Perubahan es menjadi air, (2) Gula dilarutkan ke dalam air tidak terbentuk zat baru, dengan menguapkan air gula dapat kita temukan kembali, (3) Pembakaran lilin, (4) Beras di tumbuk menjadi tepung, dan sebagainya 

b. Perubahan Kimia
    Perubahan kimia adalah perubahan yang menghasilkan zat baru. perubahan kimia sulit dikembalikan kekeadaan semula. Contoh: (1) Pembakaran kayu menjadi arang, (2) Perkaratan besi, (3) Pembakaran petasan menghasilkan warna, (4) Susu menjadi asam dan (5) Pembusukan sampah, dan sebagainya. 

    Suatu perubahan kimia sering di sebut “reaksi kimia”. Kata kerja “bereaksi” selalu berarti “membentuk zat baru”. Zat semula kemudian berubah disebut pereaksi (reaktan). Sedangkan zat baru yang terbentuk disebut hasil reaktan (produk).
      Dalam pengertian lain, reaksi kimia adalah perubahan unsur-unsur atau senyawa kimia sehingga terbentuk senyawa lain karena adanya unsure yang lepas.
     Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian reaksi kimia adalah peristiwa perubahan kimia dari zat-zat yang bereaksi (reaktan) menjadi zat-zat hasil reaksi (produk). Contoh: pada proses fotosintesis tumbuhan, gas karbondioksida dari udara bereaksi dengan air yang diserap dari tanah menghasilkan karbohidrat dan gas oksigen. Gas karbondioksida dan air adalah sebagai pereaksi sedangkan karbohidrat (gula) dan gas oksigen adalah hasil reaksi.
    Ada empat macam gejala-gejala yang menandai berlangsungnya proses reaksi kimia adalah sebagai berikut: (1) Pembentukan Gas, (2) Pembentukan endapan, (3) Perubahan suhu dan (4) Perubahan warna.

Contoh :
(1) Logam seng direaksikan dengan asam klorida akan terbentuk gelembung-gelembung gas
(2) Larutan timbal (II) nitrat dilarutkan dengan kalium iodida akan terbentuk endapan kuning
(3) Aluminium dan natrium hidroksida di reaksikan dengan air akan menghasilkan perubahan suhu           yang signifikan
(4) Logam natrium direaksikan dengan air dan di tambahkan dengan indicator phenolphthalein akan         menghasilkan warna merah muda

Read more...

Friday, September 22, 2017

Mengunjungi Museum Tsunami

0 comments
Kuta Raja atau Banda Aceh merupakan Ibu Kota Provinsi Aceh terletak di ujung pulau sumatera yang memiliki objek wisata beranekaragam. Salah satu objek wisata yang berkembang dan banyak diminati khalayak ramai baik di tingkat nasional maupun internasional khususnya adalah wisata tsunami. Mendengar kata-kata Tsunami, Penulis teringat tragedi 10 Tahun silam, dimana kejadian gempa dan tsunami yang melanda Kota Banda Aceh pada tanggal 26 Desember 2004 banyak menelan korban jiwa sekitar 240.000 orang dan memporak-porandakan seluruh sarana dan prasarana di kota serambi mekah ini, hingga pada saat itu seluruh aktivitas manusia terhenti dengan sekejap mata.
            Kejadian gempa dan tsunami itu membuat seluruh umat manusia berduka cita dan tergugah hatinya untuk mengulurkan tangan demi mencapai cita – cita yang gemilang di masa mendatang, dan dibalik itu semua terbisik dihati kita bahwa betapa lemahnya manusia terhadap Sang Maha Pencipta. Gempa dan tsunami yang melanda aceh bukan saja kejadian kebetulan tetapi mengandung banyak hikmah, kesan dan pesan serta perubahan di berbagai aspek yang tidak kita duga yaitu baik perubahan spiritual, sosial, politik, Ekonomi dan perdamaian menjadi lebih baik. Seperti dalam aspek ekonomi telah munculnya berbagai wisata tsunami yaitu Museum tsunami, kapal apung PLTD, kapal di atas rumah dan kuburan massal. Dengan demikian keempat monumen tersebut menjadi saksi atas kejadian yang maha dahsyat di Bumi tercinta ini, sehingga monument tersebut di jadikan sebagai tempat potensi wisata tsunami yang tersohor di Kuta Raja.
    Museum Tsunami
Image2Museum Tsunami merupakan museun tsunami pertama khususnya di Aceh dan Indonesia pada umumnya yang memiliki desain dan arsitektur modern. Museum tsunami dibangun oleh BRR NAD dan NIAS pada tahun 2007 hingga 2009 yang disahkan oleh Presiden Republik Indonesia bapak Susilo Bambang Yudhoyono yang kerap di panggil SBY, bertempat di jalan Sultan Iskandar muda ((di samping pemakaman belanda (Kirchoff)) dengan luas tanah 10.000 meter. Museum ini didesain oleh seorang Dosen arsitektur ITB, M Ridwan Kamil dengan judul rumah Aceh As Escape Hill, setelah diumumkan sebagai pemenang desain museum tsunami tersebut. Konsep arsitektur museum tsunami ini menggabungkan rumah aceh ( rumah aceh tradisional bertipe panggung) dikolaborasikan dengan konsep escape building hill (bukit untuk menyelamatkan diri), sea waves (analogi amuk gelombang tsunami), tari tradisional saman, cahaya Allah serta taman terbuka berkonsep masyarakat urban. 
Read more...

Kapal PLTD Apung I

0 comments


Setelah pelepasan dahaga di museum tsunami, panasnya terik matahari terasa membakar kulit. Hal ini tidak membuat niat saya dan teman-teman berubah menuju kapal PLTD Apung. Kapal PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) Apung I merupakan kapal generator listrik milik PLN di Banda Aceh yang terseret ke daratan karena diterjang oleh gelombang tsunami 2004 silam. Kapal PLTD Apung I berlokasi di Gampong Punge Blang Cut, Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh. Jaraknya kurang lebih 1 kilometer dari pusat Kota Banda Aceh. Untuk menuju ke tempat lokasi, anda bisa menggunakan bejak, angkutan umum dan menggunakan kereta sendiri juga bisa, tapi harus bayar parkir lo…gak mahal…Cuma 2000 kok….. 
Read more...