Ilmu
nutrisi membahas tentang kebutuhan kualitatif dan kuantitatif bahan makanan
yang diperlukan untuk kelangsungan kehidupan dan mempertahankan kesehatan.
Kebutuhan nutrisi akan bervariasi tergantung pada usia, jenis kelamin dan gaya
hidup seseorang. Kebutuhan khusus nutrisi diperlukan oleh ibu hamil dan
menyusui, anak-anak yang sedang dalam keperawatan dan pada individu yang sedang
menjalani diet tertentu karena keharusan atau karena keinginan seseorang
seperti motivasi vegetarian.
Makanan
diperlukan untuk kehidupan Karena mengandung nutrisi dan energi yang dibutuhkan
dalam kelangsungan berbagai faal tubuh. Kualitas makanan bersama dengan air yang
diminum merupakan keharusan supaya hidup sehat. Maka oleh sebab itu kita harus
selektif dalam memilih makanan dengan gizi yang seimbang dan bermanfaat bagi
tubuh. Jika mengkonsumsi bahan makanan yang tidak seimbang, misalnya
mengkonsumsi asam-asam lemak jenuh dalam jumlah besar terbukti tidak baik bagi
tubuh, karena dapat menyebabkan kadar kolesterol dan trigliserida dalam serum
darah menjadi tinggi, akibatnya dapat menyebabkan penyakit aterosklerosis (pengerasan dinding pembuluh darah).
Berhubungan
dengan itu, dalam makanan manusia diperlukan gliserida yang cukup mengandung
asam-asam lemak tidak jenuh yang dibutuhkan. Dalam rangka ini, margarin dapat
dijadikan sebagai salah satu bahan makanan sumber lemak tidak jenuh pengganti
mentega, ke dalam margarin biasanya ditambahkan garam, susu, vitamin A dan D,
penyedap rasa, zat warna dan pengharum (2,3-butanadion dan
3-hidroksi-2-butanon).
Selain
zat-zat gizi di atas, serat juga diperlukan oleh tubuh utuk kesehatan. Serat
diet terdiri atas semua komponen dinding sel tanaman seperti selulosa, lignin,
gum, pectin dan pentosan. Makanan tinggi serat membantu menahan air selama
makanan melintas disepanjang usus sehingga feses yang dihasilkan lebih lunak.
Serat yang mudah larut seperti yang terdapat dalam sayuran polong serta buah,
misalnya gum dan pectin, akan menurunkan kadar kolesterol darah serta
memperlambat pengosongan lambung, efek ini akan menguntungkan bagi penderita
diabetes dan bagi yang sedang menjalankan diet karena mengurangi rangsangan
selera makan. Sedangakn serat yang sukar larut seperti selulosa dan lignin yang
terdapat di dalam bekatul gandum sangat membantu fungsi usus yang efektif.
Sejalan
dengan kemajuan teknologi produksi pangan maka penggunaan bahan tambahan pangan
sintesis semakin banyak digunakan khususnya bahan pengawet. Zat aditif pangan
semakin banyak tersedia secara komersial dan dengan harga yang terjangkau maka
akan mendorong peningkatan pemakaian yang berarti meningkatkan konsumsi bahan
tersebut bagi setiap individu. Penggunaan bahan tambahan pangan perlu
diwaspadai karena dapat berdampak positif dan negatife.
Penambahan zat-zat aditif dalam bahan makanan dapat disengaja dalam
pengolahannya ataupun tidak. Zat-zat penambah yang tidak disengaja dapat berupa
sisa pestisida yang tertinggal pada hasil panen, ion-ion logam berat dan
lain-lain. Sedangakn zat-zat tambahan yang disengaja dimaksudkan dengan tujuan
pengawetan, penyedap, pewarnaan dan aroma yang lebih baik.
Menurut Permenkes RI
nomor: 1168/Menkes/PER/X/1999, bahan tambahan pangan secara umum adalah bahan
yang bukan bahan pangan, mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi, yang dengan
sengaja ditambahkan ke dalam bahan pangan dengan maksud sebagai teknologi pada
proses pembuatan, pengolahan, penyiapan, perlakuan, pengemasan, pengepakan dan
penyimpanan, dengan tujuan untuk dapat meningkatkan atau mempertahan nilai gizi
dan waktu daya penyimpanan lebih mudah disajikan serta mempermudah preparasi
bahan pangan. Adapun jenis-jenis dari
kelompok bahan tambahan pangan diantaranya adalah sebagai zat pengawet, zat
pewarna, zat penyedap rasa dan aroma, penguat rasa, pengeras, pengental,
pemutih, pemanis, pengasaman, antigempal dan antioksidan.
Zat antioksidan ialah
suatu senyawaan yang sifatnya lebih mudah dioksidasi (reduktor kuat). Dengan
demikian, zat antioksidan member kesan melindungi oksidasi yang pada hakekatnya
sebagai akibat persaingan adu kekuatan meredukso oksigen (O2) udara.
Suatu oksidator akan lebih tertarik kepada reduktor yang lebih kuat. Zat yang
pada mulanya banyak di pakai sebagai antioksidan antara lain asam askorbat
(vitamin C), tokoferol(Vitamin E), dan glutation. Zat antioksidan alamiah
tersebut saat ini sudah tidak banyak dipakai lagi, karena harganya relatife
mahal, sehingga sebagai gantinya dipakai antioksidan sistesis. Untuk
bahan-bahan yang mengandung lemak biasanya digunakan zat antioksidan
BHA(Butylated Hidroxyanisole) dan BHT (Butylated Hydroxytoluene) yaitu suatu
fenol kompleks.
Pengawetan
bahan makanan bertujuan untuk memperpanjang masa simpanan suatu bahan pangan,
yaitu dengan cara pengawetan dengan suhu tinggi, pengawetan dengan suhu rendah,
pengawetan dengan pengeringan, pengawetan dengan radiasi dan penggunaan bahan
kimia. Untuk pengawetan baha makanan penggunaan bahan kimia mempunyai tujuan
agar dapat membunuh dan mencegah pertumbuhan mikroba dalam bahan makanan
dimaksud. Beberapa bahan kimia yang diizinkan untuk digunakan dalam bahan
makanan dalam jumlah yang sedikit seperti natrium benzoat, natrium propionat
dan lain-lain.
Berbeda
dengan cara pengawetan di atas yang bertujuan untuk mengurangi dan menghambat
pertubuhan mikroba, maka fermentasi dimaksudkan untuk memperbanyak jumlah
mikroba yang diinginkan untuk meningkatkan metabolismenya dalam bahan makanan.
Hasil-hasil fermentasi tergantung pada jenis pangan, jenis mikroba dan situasi
lingkungan yang mempengaruhinya. Contoh bahan makanan hasil fermentasi yaitu:
tempe, taucho dan kecap yang dibuat dari kacang kedelai, oncom dari bungkil
kacang tanah, terasi, keju, yogurt dari susu, tape serta minuman dari anggur.
Proses fermentasi akan meningkatkan mutu gizi dibandingkan dari bahan dasarnya,
karena mikroba bersifat metabolic sehingga akan mampu memecahkan
komponen-komponen kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana sehingga mudah
dicerna di dalam tubuh.
Jika
di dalam bahan makanan didapatkan sejumah zat-zat penambah sehingga praktis,
maka manusia juga berusaha membuat obat-obatan yang praktis untuk mengatasi
berbagai masalah, seperti obat sakit kepala dan obat penenang atau obat untuk
menghilangkan rasa lesu badan. Pada dasarnya obat-obatan diperlukan untuk
melawan penyakit atau mencegah penyakit, dan membantu mencegah perkembangan
lebih lanjut dari suatu penyakit. Sesuai dengan keperluannya maka obat-obatan
ini dipakai sebagai penghilang rasa sakit, penenang, stimulator system saraf, hormon
dan beberapa mcam kebutuhan lainnya, sebagai contoh: aspirin, kafein, morfin,
penisilin, sulfanilamida dan lain-lain. Beberapa jenis diantaranya sering
disalahgunakan pemakaiannya seperti amfetamin dan mariyuana, serta penggunaan
dalam dosis yang berlebihan terhadap obat-obatan ini akan mempengaruhi system
saraf tubuh.
0 comments:
Post a Comment